Sunday, January 20, 2013

Dicela....

....Assalamualaikum....

Mase berfacebook tadi jumpa la "benda" ni kat satu page yang aku like....
Majalah Kiblati...
Banyak kisah2 menarik dan ayat2 yang membantu ramai insan dalam mengharungi kehidupan...
Tak tahu lah...
Lately aku banyak berfikir...
Dan juga tersangat tension dengan perangai ibubapa dan adik beradik...
Well...inilah die kalo tiada kasih sayang antara setiap ahli keluarga terhadap satu sama lain...
Arggghhh...what nonsense is this....
Bukan aku nak cerita sal artikel yang aku baca ni ke....
Ok..jom...tajuk die...Dicela...
Buat sesiapa yang rasa dirinye dicela..
Maka ingatlah ini...dan lakukan seperti yang diceritakan ini...

Sesungguhnya siapa yang mencelamu, bisa jadi dia jujur dalam apa yang dikatakannya, sehingga tujuannya adalah menasehati anda, maka sepatutnya anda menganggapnya sebagai jasa baik, tidak perlu marah, karena dia telah menunjukkan aib-aib anda kepada anda (yang harus segera anda perbaiki).

Bila tujuannya bukan menasehati, dia telah melakukan kejahatan terhadap agamanya sendiri dan memberimu manfaat dengan kata-katanya, karena dia telah menunjukkan kepada anda apa yang sebelumnya belum anda ketahui dan menyebutkan kekeliruan anda yang anda lupakan.

Bila dia berdusta atas anda dengan sesuatu yang tidak ada pada diri anda, maka sepatutnya anda memikirkan tiga perkara;

Pertama; Bila anda selamat dari aib tersebut, anda tetap tidak selamat dari yang sepertinya. Apa yang Allah tutupi dari aib-aib anda lebih banyak, maka berterima kasihlah kepada Allah yang tidak membuka aib-aib anda kepadanya, yang telah menolaknya dari anda dan mengingatkannya terhadap sesuatu yang anda terbebas darinya.

Kedua, Hal itu adalah pelebur bagi dosa-dosa anda.

Ketiga; Dia telah melakukan kejahatan terhadap agamanya sendiri, dan beresiko ditimpa murka Allah, maka sepatutnya kamu memohon ampunan kepada Allah untuknya, sebagaimana diriwayatkan bahwa seorang laki-laki memukul kepala Ibrohim bin Adham sampai terluka, namun Ibrohim mendo’akannya semoga Allah mengampuninya. Dia berkata, “Karena saya mendapatkan pahala dari perbuatannya, maka aku tidak patut membuatnya memikul dosa karenaku.”

[Dikutip dari buku “Mukhtashar Minhajul Qashidin” tahqiq Asy-Syaikh Zuhair Asy-Syawisy (terjemah), Darul Haq, hal.399-400]

Maka ingatlah kawan2....dan beramal soleh la kalian sementara masih ade kesempatan....

No comments:

Post a Comment